Penyebab Mudah Lupa - Lupa merupakan fenomena yang menunjukkan kondisi dimana suatu informasi yang telah disimpan didalam memori otak tiba-tiba telah hilang. Banyak yang beranggapan bahwa lupa sangat wajar terjadi pada setiap manusia dan kita setuju dengan hal tersebut, namun pernyataan ini tidak dibenarkan jika lupa terlalu sering kita alami.
Pemilik nama lain demensia ini dikenal dengan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh kematian sel-sel otak dan kondisi tersebut menyebabkan kemunduran fungsi intelektual maupun kognitif. Tanpa harus di perinci lagi, gejalanya sudah jelas yaitu meliputi penurunan daya ingat dan proses berpikir.
Lupa bukanlah sebuah penyakit yang berat akan tetapi fenomena menjengkelkan ini dapat memberikan dampak besar terhadap kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya berdampak bagi penderitanya, lupa juga bisa menimbulkan masalah terhadap orang lain. Kesimpulan tersebut didapat, mengingat sudah berapa banyak orang yang menjadi korban janji kita.
Meskipun kita tidak berniat ingkar janji tapi tetap saja akan menimbulkan kekecewaan di hati seseorang. Jangankan orang lain, terkadang kita sendiri pun cukup disulitkan ketika lupa mulai menyerang. Contoh sederhananya adalah kita sering lupa dimana meletakkan benda-benda kecil berharga seperti handphone, kunci motor, dompet, bahkan tidak jarang uang sekalipun. Ketika salah satu dari beberapa benda tersebut hilang, hal ini dipastikan akan menghambat aktivitas kita.
Meskipun kita tidak berniat ingkar janji tapi tetap saja akan menimbulkan kekecewaan di hati seseorang. Jangankan orang lain, terkadang kita sendiri pun cukup disulitkan ketika lupa mulai menyerang. Contoh sederhananya adalah kita sering lupa dimana meletakkan benda-benda kecil berharga seperti handphone, kunci motor, dompet, bahkan tidak jarang uang sekalipun. Ketika salah satu dari beberapa benda tersebut hilang, hal ini dipastikan akan menghambat aktivitas kita.
Sering kali penyakit lupa dianggap identik dengan manula, anggapan ini benar adanya karena salah satu faktor penyebab lupa adalah disebabkan faktor usia. Permasalahannya adalah, jika faktor usia mempengaruhi resiko terjadinya lupa, lalu kenapa sekarang ini mulai marak keluhan lupa di usia muda?.
Untuk menjawab pertanyaan diatas perlu kita ketahui bahwa usia bukan satu-satunya faktor sebagai tolak ukur penyebab lupa, masih ada lagi faktor terpenting lainnya yakni gaya hidup. Iya, gaya hidup tidak sehat nyatanya menjadi poin terpenting untuk memastikan seseorang bebas dari penyakit lupa. Hal ini terbukti, hampir 50 persen penyakit lupa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Agar lebih jelas berikut uraiannya untuk anda.
Untuk menjawab pertanyaan diatas perlu kita ketahui bahwa usia bukan satu-satunya faktor sebagai tolak ukur penyebab lupa, masih ada lagi faktor terpenting lainnya yakni gaya hidup. Iya, gaya hidup tidak sehat nyatanya menjadi poin terpenting untuk memastikan seseorang bebas dari penyakit lupa. Hal ini terbukti, hampir 50 persen penyakit lupa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Agar lebih jelas berikut uraiannya untuk anda.
Kenali Penyebab Penyakit Mudah Lupa
Kurang Tidur
Tidak bertolak belakang dengan pembahasan kita sebelumnya, salah satu gaya hidup yang menjadi pemicu penyakit lupa adalah kurang tidur. Mungkin beberapa diantara anda juga pernah merasakan dampaknya. Percaya atau tidak, kurang tidur bisa menyebabkan penurunan fungsi dan kinerja otak. Jika anda meminta pembuktian mari kita ambil salah satu contoh dikehidupan kita sehari-hari.
Oke kita mulai! Di dunia pendidikan Indonesia, kita sangat familiar dengan istilah "SKS" sistem kebut semalam. Ketika kita memilih metode ini untuk membekali diri menghadapi ujian esok hari apa yang akan terjadi? iya, tepat sekali! kita akan mengalami yang namanya nge'blank. Kenapa? alasannya karena kita tidur terlalu larut malam untuk menghabiskan materi ujian. Sederhananya, kurang tidur menimbulkan kantuk dan kantuk menyebabkan kesulitan fokus.
Alkohol dan Narkoba
Baik alkohol maupun narkoba, keduanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan otak. Kedua barang ilegal ini sama-sama punya sifat mengubah suasana perasaan, pola pikir, kesadaran dan prilaku penggunanya. Perubahan pola pikir dan kesadaran adalah contoh kecil mulai rusaknya sel-sel dalam otak. Padahal kita tahu, sel pada otak begitu diperlukan untuk stabilitas memori. Jika wadahnya saja telah mengalami kerusakan, lalu dimana kita akan menyimpan memori ingatan kita?
Cidera Fisik
Selain gaya hidup, penyakit lupa sangat mungkin terjadi karena adanya cidera fisik pada seseorang. Bagian tubuh yang paling sensitif terhadap penyakit lupa adalah bagian kepala. Meskipun otak telah dilindungi oleh tengkorak, hal ini tidak cukup untuk menutup kemungkinan kita terhindar dari penyakit lupa. Biasanya, cidera didapat ketika seseorang megalami kecelakaan dan bukan tidak mungkin disebakan oleh hal-hal sepele seperti kepentok meja. Kemungkinan terburuk dari gangguan fisik semacam ini dikhawatirkan menyebabkan amnesia atau hilang ingatan.
Alzheimer
Alzheimer merupakan sebutan untuk penyakit yang umumnya menyerang orang yang telah lanjut usia. Secara perlahan, penyakit ini akan menguras memori sehingga menghilangkan ingatan. Bagi kebanyakan penderita alzheimer, biasanya mereka merasa mudah cemas, sensitif, dan pikiran kacau. Bukan hanya itu, alzheimer pun bisa membuat penderita menjadi gampang lelah karena berusaha mengingat apa yang telah terjadi di dalam kehidupannya.
Pola Makan
Iya ternyata pola makan pun ikut mempengaruhi daya ingat seseorang. Lewat asupan makanan yang kita konsumsi, disanalah kita mendapatkan kebutuhan vitamin nutrisi terhadap organ tubuh kita. Makan bukan hanya persoalan lapar dan kenyang, ada manfaat lebih yang tersirat dialamnya terutama bagi perkembangan otak. Hal ini begitu disadari oleh negara maju di eropa, mereka sangat care dalam memilih makanan karena mereka tahu ingatan seseorang juga ikut ditentukan oleh asupan makanan.