Anda Susah Tidur? kenali Macam-macam Insomnia Disini

 
   Macam-macam Insomnia - Ketika insomnia mulai menyerang, entah kenapa hampir semua benda disekitar kita seolah-olah tidak mengizinkan kita untuk tidur. Hubungan baik kita dengan kasur selama ini tidak bisa kita rasakan pada malam itu. Jangankan kasur, detik jam dinding pun ikut mengganggu ketenangan kita. Ribuan posisi tidur sudah berapa kali dicoba namun tetap saja tidak membuahkan hasil.

   Malam semakin larut dan orang-orang se'isi rumah mulai terdengar dengkurannya. Iya, hanya dengkuran yang memecah kesunyian malam ketika itu. Padahal sedikit lagi jarum jam akan menyentuh pukul 2 dan itu artinya, sudah hampir empat jam mata ini terjaga. Harus sampai kapan begini? saya perlu istirahat untuk mulai beraktivitas besok hufff!

   Saya kira, kondisi diatas cukup umum di rasakan oleh penderita insomnia. Beberapa deskripsi gejala tersebut dikenal sebagai kelainan berupa kesulitan untuk tidur. Masalah yang melatar belakangi fenomena insomnia adalah karena adanya suatu penyakit dan permasalahan psikologis. Ketika kondisi ini dirasakan oleh seseorang sepanjang malam, otomatis hal ini berakibat pada gangguan fungsional tubuh keesokan harinya. Bagaimana tidak, tubuh yang seharusnya mendapatkan istirahat cukup setelah seharian beraktivitas nyatanya tidak bisa dipenuhi karena gangguan insomnia. Sangat menjengkelkan bukan?

Baca Juga : Berikut 5 Cara Mudah Mengatasi Insomnia Secara Ampuh

   Sebenarnya, gangguan tidur cukup bervariasi dan hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang penderita miliki. Kenapa begitu? kesimpulan tersebut bukan tanpa alasan mengingat salah satu pemicu penyakit insomnia adalah mulai terganggunya siklus tidur pada seseorang. Pekerjaan atau profesi yang lebih dominan dikerjakan sewaktu jam istirahat seperti malam hari merupakan permasalahan utama penyebabnya. Adapun segelintir profesi tersebut diantaranya satpam, dokter dan perawat. Untuk wilayah jakarta saja, survei menunjukkan bahwa sedikitnya hampir 70 % perawat mengalami gangguan insomnia.

Klasifikasi Insomnia

   Berdasarkan pembagian jenisnya, insomnia dipecahkan menjadi tiga klasifikasi. Ketiga jenis insomnia tersebut adalah sleep onset insomnia (susah tidur), sleep maintance insomnia (bangun tengah malam) dan early awakening insomnia (bangun terlalu cepat dari yang diharapkan). Untuk menghindari beberapa jenis insomnia ini, biasanya penderita memilih jalan pintas dalam menghadapi masalahnya yakni dengan cara meminum obat tidur atau zat penenang lainnya. Jalan pintas seperti ini tidak dipilih melainkan penderita sudah mulai masuk ke tahap frustasi.

   Apabila ditinjau dari tingkat keparahannya, insomnia memiliki dua klasifikasi. Tingkat keparahan ini bisa dilihat dari berapa lama penderita mengalami insomnia. Untuk insomnia periode singkat, penderita bisa disebut masih tergolong ke insomnia akut, sebaliknya, jika periode relatif labih lama, penderita sudah bisa digolongkan ke insomnia kronis. Masih berkutat dalam hal pengklasifikasian, insomnia juga terbagi menjadi primer dan sekunder. Insomnia primer merupakan gangguan yang tidak dapat dihubungkan dengan gangguan atau kodisi lain. sedangkan, sekunder merupakan jenis insomnia yang masih bisa ditelusuri sumber gangguannya.

Reaksi Penderita Insomnia

   Mungkin kita tidak terlalu sulit untuk mengetahui bahwa kita sedang menderita insomnia karena reaksinya sangat jelas dirasakan oleh diri sendiri. Pada kenyataannya, sulit tidur bukanlah masalah final untuk mendiagnosa seseorang benar-benar menderita insomnia. Tentu masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memastikan hal tersebut. Lewat bukunya yang berjudul Applications in Self-Management dari BrianT. Yates pada tahun 1986 lalu, beliau merilis daftar untuk mendiagnosa masalah tidur. Jika anda termasuk dari salah satu daftar dibawah ini maka bisa dipastikan anda mengalami Insomnia.
  1. Merasa letih dan tertekan pada saat pagi hari atau malam hari.

  2. Terdapat lingkaran gelap dan bengkak di sekitar mata

  3. Tertidur saat pesta ataupu setelah makan malam dirumah orang.

  4. Kurang aktif dan memiliki sedikit hubungan sosial.

  5. Merasa kehilangan fokus perhatian sehingga tidak dapat merespon rangsangan luar dan terlalu sensitif terhadap hal yang lain.

  6. Takut ketika menghadapi malam hari karena kesulitan tidur.

  7. Mudah tersinggung atas hal-hal yang tidak terlalu penting.

  8. Mengkonsumsi obat tidur dalam beberapa bulan terakhir.

  9. Mengkonsumsi rokok, alkohol, obat-obatan untuk menenangkan diri dan untuk memudahkan tidur.

  10. Ketergantungan obat-obatan yang mengandung zat penenang.

Postingan terkait:

Penulis blog ini merupakan seorang mahasiswa berstatus jomblo yang mengisi kekosongan dengan kegiatan blogging (blogger jomblo). Saya berharap semua konten yang ada di blog ini bisa bermanfaat untuk kita semua.