Sudah Tahu Apa Kaitan Stress dan Rambut Rontok?



   Kaitan Stress dan Rambut Rontok - Banyak orang berasumsi bahwa stress dan rambut rontok memiliki keterkaitan satu sama lain. Entah dari mana asumsi tersebut berkembang, yang pasti pada kesempatan ini kita akan mengulas mengenai keterkaitan kedua masalah ini. Kedua masalah ini memang memiliki hubungan erat karena ketika kita mengalami salah satu diantaranya maka kita akan mendapatkan masalah tersebut secara bersamaan.

   Ketika seseorang mengalami stress tentu akibatnya adalah rambut rontok. Begitu pula sebaliknya, ketika anda mengalami rambut rontok tentu efeknya akan menimbulkan stress pada si penderita. Dengan demikian bisa kita simpulkan bahwa stress dan rambut rontok memiliki timbal bailk antara sebab dan akibat. 

   Psikiater Daniel K. Hall-Flavin, M.D dari Mayo Clinic yang berpusat di Rochester, Minnesota, Amerika Serikat membenarkan keterkaitan stress dan rambut rontok ini lewat pernyataannya bahwa stress dan rambut rontok memang memiliki keterkaitan satu sama lain. Tidak hanya itu, Daniel juga menjelaskan terdapat tiga kondisi penyebab rambut rontok yang berkaitan dengan stress berat. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan seluruh poin yang dimaksud dibawah ini.

Kondisi Stress Penyebab Rambut Rontok

1. Alopecia Areata

   Sesuai namanya, alopecia areata merupakan sebuah kondisi kerontokan pada rambut yang pada umumnya terjadi di area berbatas tegas khususnya di daerah kulit kepala. Stress berat adalah salah satu penyebab alopesia areata ini. Sel darah putih pada seseorang pengidap kondisi ini akan menyerang folikel rambut dan menghentikan pertumbuhan rambut. Akibatnya rambut pun akan mengalami kerontokan.

2. Telogen Effluvium

   Telogen effluvium merupakan bagian bentuk dari alopesia yang bisa dilihat dengan rontoknya rambut secara difus, kondisi ini dapat anda alami baik akut maupun kronis tergantung stress yang anda alami. Diketahui ada dua jenis stress yang bisa memicu pertumbuhan rambut menemukan fase istirahatnya yaitu stress fisik dan stress emosional. Biasanya fase tersebut akan dilewati dalam waktu yang cukup lama. Banyak kasus menunjukan bahwa fase ini bisa memakan waktu berbulan-bulan. Ketika fase ini telah lewat maka rambut yang kena efek kondisi ini akan gugur secara mendadak. Maka dari itu jangan heran kalau anda sering mengalami kerontokan sehabis keramas maupun selepas menyisir.

3. Trikotilomania

   Apakah anda memiliki kebiasaan menarik rambut? jika iya, kebiasaan anda tersebut merupakan gambaran kondisi trikotilomania. Sesuai definisinya, trikotilomania merupakan suatu gambaran kondisi kejiwaan seseorang yang memiliki kebiasaan menarik-narik rambutnya sendiri. Kebiasaan semacam ini biasanya merupakan sebuah pelampiasan seseorang terhadap emosi dan perasaannya. Biasanya sesorang yang mengalami kondisi ini akan menarik rambutnya ketika dia merasa lelah, cemas, takut, tegang, kesepian, sedih, frustasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan stress.

   Stress bukanlah sebuah penyakit yang memerlukan pengobatan melainkan sesuatu yang harus anda kendalikan. Seperti halnya masalah yang anda hadapi, stress juga akan terus menimbulkan masalah baru jika tidak anda tangani secara cepat. Kita tahu bahwa stress menyimpan banyak resiko penyakit jadi sebisa mungkin hindari stress bagaimanapun caranya.


Postingan terkait:

Penulis blog ini merupakan seorang mahasiswa berstatus jomblo yang mengisi kekosongan dengan kegiatan blogging (blogger jomblo). Saya berharap semua konten yang ada di blog ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Apa tanggapan Anda untuk "Sudah Tahu Apa Kaitan Stress dan Rambut Rontok?"

Post a Comment

Beri komentar Anda di blog ini dengan cerdas dan etika yang baik :)