Penyebab Penyakit Jantung - World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di negara maju dan berkembang. Dari 58 juta kematian diseluruh dunia, sebanyak 17,5 juta diantaranya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Data terbaru yang di rilis oleh WHO pada tahun 2015, diperkirakan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat mencapai angka 20 juta jiwa. Angka tersebut dipastikan akan terus meningkat hingga tahun 2030 ke depan.
Indonesia sendiri menempati posisi kedua sebagai negara dengan angka kematian terbesar yang disebabkan oleh penyakit jantung. Diketahui sebanyak 41.950 kematian telah terjadi akibat dari penyakit ini. Tentu bukan angka yang kecil bagi negara berkembang seperti Indonesia apalagi kita tahu penyakit jantung bukanlah penyakit menular. Lalu apa sebenarnya penyebab begitu tingginya angka kematian di Indonesia ini? Mari kita telusuri permasalahannya.
Secara medis, penyakit jantung terjadi akibat dari penimbunan lemak didalam arteri (aterosklerosis). Penimbunan ini dapat berpengaruh terhadap penyuplaian darah ke jantung. Disamping itu, aterosklerosis juga dapat memicu pembentukan trombosis atau pengumpulan darah, penggumpulan ini otomatis akan menutup suplai darah ke jantung. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? berikut penjelasannya.
Secara medis, penyakit jantung terjadi akibat dari penimbunan lemak didalam arteri (aterosklerosis). Penimbunan ini dapat berpengaruh terhadap penyuplaian darah ke jantung. Disamping itu, aterosklerosis juga dapat memicu pembentukan trombosis atau pengumpulan darah, penggumpulan ini otomatis akan menutup suplai darah ke jantung. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? berikut penjelasannya.
Kenali Penyebab Penyakit Jantung
1. Pola Hidup
Gaya hidup yang mulai berkembang saat ini telah menyebabkan beberapa perubahan terhadap pola hidup. Penyakit yang sering muncul akibat dari perubahan ini adalah berhubungan dengan semakin besarnya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung di Indonesia. Kurangnya kesadaran terhadap kesehatan serta minimnya pengetahuan membuat pola hidup seseorang semakin tidak teratur. Kita tidak bisa memaksakan setiap orang untuk melakukan pola hidup sehat karena setiap individu memiliki haknya masing-masing dalam menentukan hidupnya. Bagi mereka yang berfikir, menjalani gaya hidup sehat adalah sebuah keharusan. Mereka tahu bahwa hal tersebut bukan hanya baik untuk diri sendiri tetapi juga baik untuk orang terdekatnya.
2. Kebiasaan Merokok
Di dalam satu batang rokok mengandung 7.000 jenis bahan kimia berbahaya bagi tubuh dua diantaranya adalah nikotin dan CO. Penelitian menunjukan kedua bahan tersebut dapat meningkatkan kebutuhan terhadap oksigen serta menggangu suplai oksigen kedalam otot jantung (miokard). Selain itu nikotin yang terkandung didalamnya akan merangsang pelepasan adrenaline, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhaan oksigen jantung sekaligus menyebabkan gangguan pada irama jantung. Tidak berhenti sampai disitu, nikotin mampu mengaktifkan trombosit yang berakibat terhadap timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) di dinding pembuluh darah. Yang perlu dicatat adalah kita hanya baru mengambil satu sample dari 4.000 bahan kimia dan sisanya biarkan pengaruh rokok itu sendiri menjawabnya. Jangan heran kalau perokok memiliki 20-25 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.
3. Hipertensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) atau disebut juga dengan istilah hipertensi arteri adalah suatu kondisi medis kronis dengan meningkatnya tekanan darah didalam arteri. Hipertensi merupakan faktor resiko utama terjadinya stroke, serangan jantung, aneurisme arteri, arteri perifer, ginjal kronik dan gagal jantung. Peningkatan darah yang terlalu tinggi mengharuskan jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Anda akan dinyatakan mengidap hipertensi apabila tekanan darah anda melebihi 140/90 mmHg.
4. Kadar Kolestrol Tinggi
Kadar kolestrol yang terbilang tinggi dapat memicu munculnya berbagai penyakit. Kolestrol terbagi atas dua kategori yakni HDL dan LDL. Kedua kategori ini tidaklah sama, HDL misalnya, kategori yang satu ini tidaklah berpengaruh buruk terhadap kesehatan karena HDL berguna sebagai pelarut kolestrol jahat dalam tubuh. Berbeda dengan LDL yang memiliki sifat mudah tergumpal dan menempel pada dinding pembuluh darah. Inilah alasan mengapa LDL dikategorikan sebagai kolestrol jahat. Kadar LDL normal dalam darah tidak lebih dari 100 mg/dL, jika diatas angka tersebut maka LDL akan membentuk plak yang berakibat aterosklerosis.
5. Diabetes
Diabetes atau yang lebih dikenal kencing manis merupakan suatu kelainan metabolik yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan insulin. Karena ketidakmampuan tersebut penderita diabetes berpotensi mengalami obesitas (kelebihan berat badan). Penderita diabetes memiliki resiko tinggi untuk mengidap serangan jantung karena penyakit atau kelainan ini akan menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga beresiko menghambat aliran darah dalam tubuh.
6. Obesitas
Seseorang yang mengalami obesitas sangat berpotensi mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolestrol tinggi serta diabetes tipe 2. Tidak hanya itu, dengan tubuh di atas bobot normal membuat jantung harus bekerja ekstra keras. Berdasarkan beberapa potensi yang disebabkan tersebut bisa disimpulkan bahwa penderita obesitas juga sangat beresiko terkena penyakit jantung.
7. Faktor Jenis Kelamin dan Usia
Mengapa saya menggabungkan kedua poin ini? karena pada dasarnya kedua poin tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain berikut penjelasannya:
- "Banyak survei menyatakan bahwa pria beresiko lebih tinggi terkena penyakit jantung ketimbang wanita. Survei ini benar adanya karena pada usia muda memang sedikit wanita terkena penyakit jantung. Kenapa? sebab seorang wanita mampu memproduksi hormon estrogen secara alami, inilah letak perbedaannya."
- "Ketika wanita menginjak umur senjanya dan mulai masuk ke masa menopause (berhenti menstruasi) maka otomatis wanita memiliki kemungkinan sama besarnya dengan pria. Umumnya wanita akan mengalami tersebut pada kisaran usia 60-65 tahun. Itulah kenapa saya katakan kedua poin tersebut saling berkaitan."
8. Faktor Genetik
Penyakit jantung dikategorikan sebagai penyakit yang tidak menular akan tetapi penyakit turun temurun. Faktor genetik pada penyakit jantung merupakan faktor bawaan dari garis keturunan yang dapat mengakibatkan kita terkena penyakit jantung. Seseorang dianggap memiliki faktor genetika penyakit jantung apabila terdapat anggota keluarga lingkaran pertama yang mengalami penyakit jantung koroner dibawah usia 55 tahun untuk pria dan dibawah 65 tahun untuk wanita. Resiko semakin kuat kalau saja semakin banyak anggota keluarga yang ikut mengalami penyakit ini.